Selamat Datang...!

Terima Kasih Anda Telah Mengunjungi Situs Tabloid Mingguang Detik News, dapatkan berbagai informasi seputar Sumatera Barat melalui cetak dan dari Blog ini...terima kasih....admin...Keluarga Besar Tabloid Mingguan Detik News Turut Berduka Cita atas korban tewas akibat gempa bumi 30 September 2009 lalu, semoga musibah ini akan semakin meningkatkan rasa persaudaraan kita sesama anak bangsa

Berita terbaru......

29 September 2009

Mastoti Pimpin Bank Perkreditan Rakyat

Padangpanjang, Detiknews
Walikota Padangpanjang Suir Syam akhirnya menetapkan Drs. Mastoti Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) sebagai Komisaris Bank Perkreditan Rakyat


Pemerintah Kota Padangpanjang, demikian diungkapkan Suir Syam saat dikonfirmasi detiknews, tentang siapa yang akan menjadi Komisaris BPR Pemeko tersebut, usai mengikuti halal bihalal di hall lantai III Balikota Jum’at 25/09 kemaren.

Selain Drs. Mastoti calon Komisaris BPR Pemko adalah Dra.Hj. Ernawati Nasution Kepala Dinas Perindustrian dan Pertambangan Kota Padangpanjang dan Desyusbar Dt. Pangulu Mudo dari unsure masyarakat yang saat ini juga menjabat sebagai direktur PDAM Kota Padangpanjang.

Seperti diberitakan detiknews diedisi perdana lalu, masyarakat Kelurahan Kampung Manggis Kecamatan Padangpanjang Barat menyerahkan BPR yang selama ini dikelola oleh masyarakat tersebut kepada pemerintah daerah karena tidak menentunya operasional BPR tersebut, penyerahan diatas materai ini dilakukan beberapa waktu lalu, meskipun demikian karena dikelola oleh pemerintah daerah, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh pemerintah daerah seperti keberadaan komisaris, direktur dan pegawai yang akan dipekerjakan di BPR tersebut.

Untuk Komisaris dan Direktur telah dilakukan rekrutmen, tiga orang yang dicalonkan untuk komisaris tersebut adalah Drs.Mastoti, Dra.Hj. Ernawati Nasution dan Desyusbar Dt.Pangulu Mudo, setelah dilakukan fit endpropertest di Bank Indonesia pada ramadhan lalu, ketiganya dinyatakan lolos seleksi oleh Bank Indonesia, namun siapa yang akan ditetapkan menjadi komisaris, seperti dijelaskan kabag Perekonomian Setdako Drs.Reflis diserahkan kepada Walikota, hingga akhirnya Walikota menetapkan Drs. Mastoti.

Untuk modal awal BPR tersebut, Pemko Padangpanjang menganggarkan dana Rp. 350 juta dari APBD Perubahan Kota Padangpanjang tahun Anggaran 2008 ditambah Rp. 1 miliar di APBD tahun 2009 ini, ditambahkan Reflis, yang lebih penting dipersiapkan saat ini adalah Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyertaan Modal untuk Bank Perkreditan Rakyat tersebut, sehingga pada awal 2010 mendatang BPR sudah dapat dioperasionalkan untuk membantu masyarakat Padangpanjang.

Ditempat terpisah Drs.Mastoti saat dihubungi diruangkerjanya mengatakan, dengan jabatannya sebagai komisaris mempunyai tanggung jawab terhadap kelancaran operasional BPR tersebut termasuk jelasnya fisi misi BPR tersebut, yang jelas keberadaan BPR ini adalah untuk membantu perekonomian masyarakat untuk mengimbangi BPR yang dimiliki Bank-bank yang ada dikota ini.(In)
Selengkapnya...

Kendaraan Bertambah, Padangpanjang Rawan Macet

Padangpanjang, Detiknews
Kota Padangpanjang yang secara geografis sebagai Kota terkecil di Sumatera Barat terletak diposisi perlintasan dan sebagai daerah perlintasan kota ini sangat minim dengan sarana jalan


untuk bisa ditempuh menuju keberbagai daerah tetangganya , hingga saat ini tercatat hanya ada tiga jalur jalan utama keluar masuk atau sekedar melewati kota yang berpenduduk lebih kurang 52 ribu jiwa ini.

Tiga jalur utama tersebut diantaranya dari jalan Sutan Syahrir Silaing Bawah, Ganting panyalaian dan Bak Aiae di jalan Soekarno Hatta serta Ransam Gunuang masuk ke arah Kacang Kayu atau bisa langsung menuju pusat kota kearah Ikue Lubuak, sayangnya pada lebaran tahun ini, pengemudi kendaraan pribadi yang dari arah Solok atau Batusangkar, meskipun tujuannya ke Bukittinggi lebih banyak memilih jalur masuk kota, ketimbang melewati jalan baru di Kacang Kayu, akibat tingginya volume kendaraan yang memasuki kota Padangpanjang kemacetan tidak bisa dihindari.

Hal serupa juga terlihat di simpang Padang Kampung Baru, meskipun di persimbangan tersebut sudah ditandai Dinas Perhubungan, namun masih banyak pemilik kendaraan yang mengambil jalan lurus masuk kota ketimbang harus belok kiri kea rah terminal dan MTsN Gantiang dan akhirnya kendaraan-kendaraan tersebut menghadapi macet dipusat kota jalan M.Yamin dan Soekrno-Hatta.

Terlepas dari apakah kendaraan yang dipakai mobil rentalan atau milik pribadi, yang jelas setiap tahunnya jumlah kendaraan yang melewati Kota Padangpanjang setiap tahunnya, khususnya pada saat lebaran terus meningkat ditambah lagi minimnya jalur alternative yang dimiliki kota yang berhawa sejuk ini berdampak pada kemacetan yang setiap tahunnya tidak bisa dihindari.

Dari segi positifnya kemacetan pada saat lebaran di Kota Padangpanjang ini juga membuka pintu rezeki bagi masyarakat yang memanfaatkan situasi tersebut dengan menjual berbagai aneka makanan kecil atau minuman kemasan, karena memang tidak sedikit pengemudi dan penumpang yang terperangkap macet yang membutuhkan makanan dan minuman untuk melepas dahaga dan meredakan stress menghadapi kemacetan disepanjang jalan kota ini.

Disisi lain masyarakat Padangpanjang yang terbiasa berjalan kaki atau pemilik kendaraanpun di bayang-bayangi rasa cemas atau khawatir saat menuju pusat kota karena padatnya arus lalu lintas yang melewati kota ini, bahkan pada saat jalur dari arah Silaing masuk ke simpang Mifan belok kiri dan terus menuju kelurahan Kampung Manggis dan keluar di simpang Bioskop Karia jalan Anas Karim, para pemilik kendaraan ojek dan pribadipun sering dibikin kesal, karena mereka tak biasa menghadapi macet.

Dari gambaran diatas dapat disimpulkan Kota Padangpanjang sebagai daerah perlintasan sudah seharusnya memiliki jalan alternative, walaupun saat ini pemerintah daerah tengah membangun Flyover (jalan layang) dari arah terminal Bukit Surungan menuju RSUD Gantiang Gunuang namun ini tentunya baru melancarkan arus lalu lintas bagi pengemudi yang hendak menuju Batusangkar atau Solok atau sebaliknya, sementara jalan baru disebelah barat terminal Bukit Surungan yang bisa ditempuh bagi kendaraan yang menuju Bukkittinggi cukup lebar, sayangnya belum bisa dioptimalkan karena tingginya tanjakan dan kecilnya ujung jalan diantara rumpun bambu. Pada hal jika pemerintah daerah melalui dinas terkait sedikit bekerja mengolah dan melandaikan tanjakan serta membebaskan tanah yang ditumbuhi rumpun bambu tersebut tentunya pengemudi akan menempuh jalur ini untuk keluar dan masuk Padangpanjang, sehingga macet yang dihadapi kota ini setiap tahunnya akan dapat minimalisir dan meningkatkan perekonomian masyarakat kota ini.(In)
Selengkapnya...

Pegawai Mangkir, Sanksi Tegas Menanti

Padangpanjang, Detiknews
Senin 28/09 ini pemerintah Kota Padangpanjang akan merapatkan berbagai hal berkaitan masih adanya PNS dilingkungan pemerintah Kota Padangpanjang yang mangkir


dan tidak masuk kerja pada hari pertama kerja setelah cuti bersama sepekan lalu, demikian disampaikan sekretris daerah Kota Padangpanjang Drs. Nafriadi Hamdi saat dikonfirmasi berkaitan masih adanya PNS dijajaran pemko padangpanjang tidak masuk kerja pada hari pertama kerja Kamis 24/09 lalu.

Meskipun demikian dikatakan Nafriadi kehadiran pegawai dilingkungan pemko Padangpanjang cukup maksimal walau ada beberapa orang yang diketahui mangkir tidak masuk kerja atau memperpanjang masa liburnya, namun bagi mereka tetap akan diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku dan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh oknum PNS tersebut, hal ini lah yang pada Senin 28/09 akan dirapatkan dan dibicarakan dengan masing-masing kepala SKPD, sanksi apa yang akan diberikan kepada pegawai mangkir tersebut.

Sanksi bagi PNS tersebut bukan saja karena mereka tidak hadir pada hari pertama kerja tapi juga bagi PNS yang sering absen selama bulan Ramadhan lalu dan sebagian besar diantara mereka adalah oknum PNS yang sudah biasa melanggar dan sanksi yang diberikan kepada oknum PNS seperti ini adalah, melanjutkan sanksi yang diberikan kepada mereka tahun lalu, artinya jika mereka sudah mendapatkan teguran pertama dan diketahui pada kali ini masih melanggar mereka diberikan teguran kedua, selain itu baik mereka yang sudah sering dapat teguran atau baru kali ini melanggar ketentuan kehadiran tersebut laporannya tetap disampaikan kepada menteri Pemberdayaan dan Aparatur Negara.

Sebelumnya kepala bagian Humas Setdako Padangpanjang Drs. Rafles Sama saat dihubungi diruang kerjanya pada Kamis, 24/09 mengatakan dari hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan pada Kamis pagi 24/09 tersebut semua pegawai di sekretariat pemerintahan (Balaikota) tidak ada pegawai yang absen, atau dengan kehadiran 100 % namun diluar sekretariat diketahui ada dua oknum PNS yang tidak hadir diantaranya adalah pegawai di Satpo-PP dan Badan Kepegawaian Daerah, namun Rafles tidak menyebutkan jabatan atau nama dua oknum PNS tersebut.(In)
Selengkapnya...

25 September 2009

Pemko Kelola BPR Kampung Manggis

Detiknews,
Padangpanjang
Setelah tidak mampu beroperasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR-LPM) yang diraih sebagai hadiah desa terbaik oleh masyarakat kelurahan Kampung Manggis akhirnya menyerahkan BPR tersebut kepada pemerintah daerah, alasan penyerahan BPR ini diambil dari pada jatuh pada pihak lain diluar Kota Padangpanjang lebih baik diserahkan kepada pemerintah kota sebagai induk kita ungkap Mulyadi salah seorang pengelola BPR tersebut, karena tujuan adanya BPR untuk membantu keuangan masyarakat dan sangat tepat tentunya jika dikelola oleh pemerinh daerah untuk membantu masyarakat Padangpanjang.

Kebenaran itu juga ditegaskan kepala bagian Perekonomian Kota Padangpanjang Drs. Reflis, yang saat dikonfirmasi diruangkerjanya menyatakan karena ini diserahkan banyak hal yang harus dipersiapkan oleh pemerintah daerah diantaranya adalah pengalihan izin BPR dari masyarakat ke pemda untuk itu pemda telah mengurusnya ke Bank Indonesia dalam hal ini Bank Indonesia menganjurkan agar Pemko Padangpanjang menganggarkan dan dari APBD sebesar Rp. 350 juta yang dianggarkan melalui APBD Perubahan Kota Padangpanjang tahun Anggaran 2008 plus Rp. 1 miliar di APBD tahun 2009 ini.

Untuk menciptakan perbankan yang nantinya ditujukan untuk membantu masyarakat kota ini, pemerintah tampaknya tidak main-main karena pada awal ramadhan lalu juga telah dilakukan Fit end propertest bagi Komisaris dan Direktur BPR tersebut, untuk komisaris diajukan 2 orang yakni Drs. Mastoti Kepala DPKAD dan Dra.Hj. Ernawati Nasution Kepala Dinas Perindagkoptam sedangkan dari kalangan masyarakat adalah Desyusbar Dt. Pangulumudo tokoh masyarakat kelurahan Kampuang manggis tempat BPR-LPM bermula.

Sementara itu untuk calon direktur BPR tersebut dari data Bagian Perekonomian telah tercatat ada sekitar 11 orang namun Reflis membantah pengumuman penerimaan calon direktur terkesan sembunyi-sembunyi, karena pihaknya telah mengumumkan melalui salah satu media cetakj terbutan Sumatera Barat sedangkan untuk kalangan masyarakat Padangpanjang diumumkan melalui pamphlet yang ditempel isetiap kelurahan kota ini, sayangnya yang berminat tidak banyak, kalaupun ada tapi tidak memenuhi syarat.

Dari sebelas orang yang mendaftar hanya 10 orang yang memenuhi persyaratan, dan setelah beberakali melakukan sleksi ulang dan tes wawancara akhirnya pada saat fit end propertest di Bank Indonesia terdapat dua orang yang lolos di tes yang diketahui salah seorang diantaranya adalah Junaidi dari Padangpanjang sedangkan satunya lagi belum jelas, sementara tiga orang calon komisaris yang diajukan ke Bank Indonesia Drs. Mastoti, Dra.Hj. Ernawati Nasution dan Desyusbar Dt. Pangulu Mudo ketiganya berhasil lulus mengikuti tes end propertest, namun nanti ini akan diserahkan kembali ke pada Walikota, mana diantara ketiga calon komisaris tersebut yang akan dipilih untuk BPR tersebut.

Pemerintah kota Padangpanjang berencana pada akhir tahun ini semua sarana dan prasarana BPR yang ini sudah selesai namun yang lebih penting dipersiapkan adalah Peraturan Daerah (Perda) Penyertaan Modal sehingga pada awal 2010 mendatang BPR sudah dapat dioperasionalkan dengan tampilan, karyawan dan manajemen baru untuk membantu masyarakat Padangpanjang Kota Serambi Mekah ini.(In)
Selengkapnya...

Pelaku Memiliki Prilaku Buruk

Detiknews,
Padangpanjang
Pembunuh bocah perempuan Friska 4,5 tahun pada 11/08 lalu adalah remaja yang setahun belakangan kurang bergaul dengan masyarakat setempat di jalan Kuok Bukik Kanduang Kelurahan Gantiang Gunuang Kecamatan Padangpanjang Timur, hal ini diungkapkan beberapa orang tetangga tersangka yang dihubungi saat rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan tersangka oleh pihak Polres Kota Padangpanjang pada Rabu, 09/09 lalu, rekontruksi itu sendiri meski di saksikan ratusan masyarakat namun berjalan aman dan lancar.

Riki Kurniawan 24 tahun dari keterangan masyarakat Bukik Kanduang, lebih banyak mengurung diri dalam rumah bahkan sebelum perbuatan sadisnya terhadap Friska terungkap, remaja pengangguran ini dari barang bukti yang berhasil diamankan pihak kepolisian juga suka mengkonsumsi pil anjing dan bir serta menonto film-film misteri dan porno, bahkan dari keterangan orang tua tersangka pada pihak kepolisian, tersangka juga kerap mengancam orang tuannya dengan menggunakan senjata tajam.

Setelah mengurung diri dalam rumah setahun belakangan ini, tersangka sebelumnya juga pernah berurusan dengan pihak berwajib terkait masalah Miras (Minuman Keras) bahakan dari keterangan PJS Kasat Reskrim Polres Kota Padangpanjang Ipda.Julianson saat dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya 17/08 mengatakan sebelum pelaku melakukan aksi kejinya pada Friska anak pasangan Nasrul dan Ermawati pada 11/08 lalu, tersangka diduga dipengaruhi film porno, film horor yang dilihatnya dan meminum pil anjing.

tersangka tidak hanya menyiksa dan membunuh korban, anting emas seberat seperempat emas milik korbanpun diambil oleh tersangka setelah membantai bocah malang itu dengan pecahan botol hingga leher korban nyaris putus, bahkan tubuh korbanpun dimasukan kedalam karung plastik dan dikubur dengan kedalaman kurang dari 50cm.

Selain itu pelaku juga melarikan sepeda motor tetangganya dengan paksa, karena dari keterangan tetangga tersangka menyebutkan, setelah pekerjaan sadisnya selesai, tersangka meminjam sepeda motor tetangganya dengan alasan akan membeli nasi, setelah ditunggu-tunggu sekian jam, tersangka tidak kembali dan diduga sepeda motor tersebut digunakan untuk pergi ke Padang.

Atas kelakuan anaknya tersebut, orang tua tersangka merasa sudah tidak mampu lagi menangani anaknya dan berharap atas aksi pembunuhan keji yang dilakukan terhadap anak tetangganya tersebut dapat ditangkap Polisi, bahkan orang tua tersangka ikut mendampingi pihak kepolisian untuk mencari tersangka di beberapa daerah seperti di Padang, namun terangka justru tertangkap di Padangpanjang, tepatnya disalah satu warung dekat simpang empat kelurahan Guguak Malintang, dari keterangan tersangka pada jajaran Reskrim, tersangka berniat kembali kerumah karena ingin bertemu orang tuannya.(In)
Selengkapnya...