Rekonstruksi Pembunuhan di Bukik Kanduang

Detiknews,
Padangpanjang
Tidak banyak yang menduga dikota sejuk nan dingin ini bakal digemparkan dengan sebuah kasus pembunuhan yang terbilang sadis, sebagai kota berjuluk Serambi Mekah akan tergambar kehidupan keagamaan yang damai dan tentram di masyarakat kota yang berjumlah lebih kurang 50 ribu jiwa ini, namun peristiwa yang cukup menggenaskan itu berhasil merobek kedamaian dan ketentraman masyarakat kota ini, ketika seorang pria Riki Kurniawan 24 tahun melakukan aksi kejinya menganiaya, memperkosa dan membantai bocah perempuan Friska 4 tahun yang tidak lain adalah anak tetangganya sendiri.

Hari itu Selasa 11 Agustus 2009 sekitar pukul 10:00 wib anak pasangan Nasrul dan Ermawati, Friska berniat untuk membeli kue di warung yang menyatu dengan rumah tersangka, saat itu korban Friska dilayani oleh sang ibu tersangka, karena uang Rp. 1000,- rupiah Friska sudah rusak dan robek , orang tua tersangka menyuruh korban untuk me-lem uang tersebut. Sibocah periang ini lalu kembaliu ke rumah orang tuanya yang hanya berjarak sekitar 30 meter dari rumah tersangka.



Saat korban kembali kerumah, orang tua tersangka menutup warung dan berangkat kepasar untuk berbelanja, Friska kembali ke warung milik terangka, karena sudah tutup, korban lalu memanggil pemilik warung dengan teriakan “tek Mi..tek Mi bali kue” (tek Mi..tek Mi beli Kue-red) ujar si bocah Friska, Riki Kurniawan saat itu tengah menenggak minuman bir di kursi ruang tamu dan mendengar teriakan korban, tersangka Riki Kurniawan menjawab dan menjelaskan pada Friska “tek Mi ndak ado…nyo kapasa pai balanjo” (Tek Mi tidak ada, beliau kepasar belanja-red)



Friska yang saat itu diposisi depan pintu rumah tersangka, dari rekonstruksi reka ulang peristiwa pembunuhan tersebut pada Rabu, 09/09 di tempat kejadian perkara jalan Kuok Bukik Kanduang RT IX nomor 4 Kelurahan Gantiang Gunuang Kecamatan Padangpanjang Timur justru meneriaki tersangka dengan ungkapan “Ang gilo…ang gilo…” (kamu gila…kamu gila-red), tidak terima dimaki demikian tersangka Riki lalu menarik krah baju korban hingga masuk kedalam rumah dan memukul kepala korban dengan botol minuman hingga korban terkapar.



Tidak puas sampai disitu, tersangka lalu menarik tubuh mungil itu kedalam kamarnya dan dikamar nomor dua dari dua kamar dirumah itu, tersangka melakukan aksi kejinya seperti memperkosa dan membantai bocah malang tersebut dengan sadis hingga lehernya nyaris putus akibat sabetan pecahan botol bir, dari dalam kamar itu pula tersangka memasukan tubuh korban kedalam karung plastik.



Untuk menghilangkan jejak, tersangka menggali sebuah lubang disamping belakang rumahnya, aksinya ini sempat dipergoki tetangganya yang juga sebagai saksi dalam kasus ini, sang tetangga mempertanyakan apa yang dikerjakan pria gemuk pendek ini, tersangka dengan tenang menjelaskan pada tetangganya kalau ia sedang membersihkan semak, ketika tetangganya kembali kedalam rumah, tersangka terus menggali dan membuat sebuah lubang yang hanya dengan kedalaman kurang dari 30cm yang kemudian digunakan untuk menguburkan jasad korban yang telah dibungkusnya dengan karung plastik.



Khawatir perbuatan kejinya diketahui tersangka akhirnya melarikan diri ke Kota Padang dengan meminjam kendaraan tetangganya dengan sedikit memaksa, setelah pengembangan kasus yang cukup luar biasa untuk skala kota Padangpanjang ini, pihak Polres Kota Padangpanjang dibantu orang tua tersangka melakukan perburuan ke daerah-daerah yang dicurigai bakal disinggahi tersangka termasuk di Kota Padang hingga akhirnya tertangkap pada 17/08 lalu di salah satu warung simpang empat kelurahan Guguak Malintang Kecamatan Timur.(In)